News
Loading...

FENOMENA GERHANA BULAN


Bulan merupakan satelit bumi dimana keberadaannya selalu mengitari bumi. Hampir semua planet di galaksi kita ini mempunyai satelitnya masing- masing. Bahkan beberapa planet tata surya memiliki satelit alam yang jumlahnya lebih dari satu. Dan satelit yang dimiliki planet bumi hanya berjumlah satu, yakni yang kita kenal dengan sebutan bulan ini. Selain menjadi satelit bumi, bulan ini juga berperan sebagi sumbel cahaya alami bagi bumi pada waktu malam hari dimana pada waktu malam hari matahari tidak kelihatan sinarnya untuk menerangi bumi. Maka dari itu sumber cahaya alami yang kita miliki adalah bulan dan juga bintang- bintang yang bertebaran di langit. Sebenarnya bulan ini tidak bisa mengeluarkan cahayanya sendiri, karena bulan bukan termasuk bintang. Cahaya yang bersumber dari bulan merupakan cahaya dari matahari yang mengenai bulan, sehingga bulan tampak seperi bercahaya pada waktu malam hari. sedangkan pada siang hari, bulan yang disinari oleh matahari terlalu kalah dengan sinar matahari yang mengenai bumi sehingga bulan tersebut menjadi tidak kelihatan.


Fase- fase Bulan
Secara umum bulan selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu 30 hari mengalami beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri merupakan bentuk bulan yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat drai bumi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:
  1. Pada konjugasi ini, kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan, sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
  2. Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama, yakni bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
  3. Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni setengah bulan yang terang). Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.
Itulah beberapa posisi atau kedudukan bulan yang terjadi selama satu periode revolusi bulan. Masih ada fase- fase bulan lainnya, antara lain adalah fase bulan sabit atau crescent dan juga fase bulan benjol atau gibbous. Demikian dalam satu bulan sinodik, secara berturut- turut terjadi pergantian fase bulan sebagai berikut: bulan baru – bulan sabit – perbani awal – cembung – purnama – cembung – perbani akhir – bulan sabit. Dengan demikian ada lima fase bulan yang terjadi dalam satu periode revolusi bulan atau periode satu bulan, yakni:
  1. Bulan baru atau new moon
  2. Bulan sabit pertama atau waxing crescent
  3. Bulan seperempat pertama atau first quarter
  4. Bulan purnama atau full moon
  5. Bulan seperempat ketiga atau third quarter

Itulah fase- fase dari bulan yang terjadi pada satu periode revolusi bulan. Setelah kita mengetahui fase- dari bulan, selanjutnya kita akan membahas lebih jauh mengenai gerhana bulan.

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan yang terjadi di bumi ini ternyata dibedakan menjadai beberapa jenis dan hanya tidak satu jenis saja. Secara umum gerhana bulan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Penjelasan mengenai masing- masing jenis gerhana ini adalah sebagai berikut:
1. Gerhana bulan total
Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian dari bullan akan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak tertutup semua. Gerhana bulan total ini dapat dibedakan lagi menjadi dua macam yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan total +.
  • Gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada tepat pada daerah NTT, dan pada saat yang demikian warna bulan menjadi merah namun warna merah tersebut tidaklah rata.
  • Gerhana bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan melalui titik pusat daerah umbra, dan pada saat ini warna bulan menjadi merah merata. Pada saat seperti ini bulan akan tampak menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi.
Saat terjadi gerhana bulan total ini maka bulan akan terlihat berwarna kemerahan. Hal ini berhubungan dengan lapisan atmosfer bumi. Di suatu daerah tertentu atau suatu negara tertentu, gerhana bulan total akan terlihat lebih merah daripada di daerah lain. Hal ini menandakan bahwa jika bulan berwarna lebih merah, maka suatu tempat tersebut memiliki tingkat polusi yang semakin kuat.
2. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya berada di daerah atau area penumbra. Sehingga masih ada sebgaian dari sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan dan dapat dilihat manusia dari bumi. Inilah yang disebut sebagai gerhana bulan sebagian.
3. Gerhana bulan penumbra
Jenis gerhana bulan yang selanjutny adalah gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Dengan demikian bulan masih dapat terlihat oleh manusia yang berada di bumi meskipun secara samar- samar dan dengan warna yang suram.
Itulah beberapa jenis dari gerhana bulan. Bila kita menyimak pengertian dari masing- maing gerhana bulan, maka kita akan menemukan beberapa istilah yang khas.
itulah pengertian mengenai gerhana bulan
semoga bermanfaat :)
Share on Google Plus

About Lukman nulhakim

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar :

Posting Komentar